Senin, 31 Juli 2017

Makalah Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)



SPGDT (SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU)
Tugas Mata Kuliah Manajemen Program Kesehatan Ibu dan Anak
Dosen pengampu : dr. Rochmiati


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


Disusun oleh  :
Nama               : Endang Zaeni A
NIM                 : SK.210.017
Peminatan       : KIA



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
2013

PEMBAHASAN

A.    Pengertian SPGDT
SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)merupakan sistem yang didesign berdasar sistem kesehatan nasional untuk memberi pertolongan yang cepat, tepat, cermat pada penderita gawat darurat untuk mencegah kematian dan  kecacatan.
SPGDT terdiri dari beberapa unsur pelayanan yaitu pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan tersebut berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.

B.     Jenis-jenis SPGDT
SPGDT dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      SPGDT-S (Sehari-Hari)
SPGDT-S adalah rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait yang dilaksanakan ditingkat Pra Rumah Sakit, di Rumah Sakit, antar Rumah Sakit dan terjalin dalam suatu sistem yang bertujuan agar korban/pasien tetap hidup. Meliputi berbagai rangkaian kegiatan sebagai berikut :
a.       Pra Rumah Sakit
ü  Diketahui adanya penderita gawat darurat oleh masyarakat
ü  Penderita gawat darurat itu dilaporkan ke organisasi pelayanan penderita gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan medik
ü  Pertolongan di tempat kejadian oleh anggota masyarakat awam atau awam khusus (satpam, pramuka, polisi, dan lain-lain)
ü  Pengangkutan penderita gawat darurat untuk pertolongan lanjutan dari tempat kejadian ke rumah sakit (sistim pelayanan ambulan)
b.      Dalam Rumah Sakit
ü  Pertolongan di unit gawat darurat rumah sakit
ü  Pertolongan di kamar bedah (jika diperlukan)
ü  Pertolongan di ICU/ICCU

c.       Antar Rumah Sakit
ü  Rujukan ke rumah sakit lain (jika diperlukan)
ü  Organisasi dan komunikasi
2.      SPGDT-B (Bencana)
SPGDT-B adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra Rumah Sakit dan Rumah Sakit dalam bentuk pelayananan gawat darurat terpadu sebagai khususnya pada terjadinya korban massal yang memerlukan peningkatan (eskalasi) kegiatan pelayanan sehari-hari dan bertujuan umum untuk menyelamatkan korban sebanyak banyaknya.
a.       Tujuan Khusus :
ü  Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
ü  Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.
ü  Menanggulangi korban bencana.
b.      Prinsip mencegah kematian dan kecacatan :
ü  Kecepatan menemukan penderita.
ü  Kecepatan meminta pertolongan.
c.       Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan :
ü  Ditempat kejadian.
ü  Dalam perjalanan kepuskesmas atau rumah-sakit.
ü  Pertolongan dipuskesmas atau rumah-sakit.

C.    Pengembangan SPGDT
Pengembangan SPGDT-S dan SPGDT-B memerlukan beberapa hal yang terlibat, diantaranya yaitu:
1.      Semua jajaran kesehatan
ü  Departemen kesehatan
ü  Direktur RS
ü  Puskesmas
ü  Dinas kesehatan
ü  Kepala IGD
ü  Dokter, perawat, petugas kesehatan
ü  Dan unit kesehatan lain (PMI)
2.      Jajaran non kesehatan
ü  Pemerintah daerah tingkat I dan II
ü  POLRI
ü  Satuan laksana penanggulangan bencana
ü  Pemadam kebakaran
ü  Penyandang dana (Askes, Jasa Raharja, Jamsostek)
ü  Dan komponen-komponen masyarakat lain
3.      Koordinasi
ü  Kesehatan - non kesehatan
ü  Antar ksehatan – ABRI, POLRI, swasta, pemerintah
ü  Intra kesehatan – puskesmas – rumah sakit

D.    Organisasi Penanggulangan Bencana
Berikut ini merupakan organisasi penanggulangan bencana:
1.      Tingkat Nasional               à Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana
2.      Tingkat Propinsi                àSatuan Koordinasi Penanggulangan Bencana
3.      Tingkat Kabupaten            à Satuan Laksana Penanggulangan Bencana
a.       Satgas Kesehatan
b.      Satgas Pekerjaan Umum
c.       Satgas Keamanan dan ketertiban Masyarakat
d.      Satgas Sosial
Penanggulangan bencana memerlukan manajemen pada tahapannya, yaitu:
1.      Tahap Persiapan (Preparedness)
ü  Pengembangan SPGDT
ü  Pengembangan SDM
ü  Pengembangan Sub sistem Komunikasi
ü  Pengembangan Sub sistem Transportasi
ü  Latihan Gabungan
ü  Kerjasama lintas sektor
2.      Tahap Akut (Acute response)
ü  Rescue – triage
ü  Acute medical response
ü  Emergency relief
ü  Emergency rehabilitation
E.     Alur Penanggulangan Bencana
Berikut ini merupakan alur pelayanan medis di lapangan pada penanggulangan bencana:
                Dalam hal ini rumah sakit harus sanggup memberi pelayanan secara cepat, tepat, cermat, nyaman, dan terjangkau untuk mencegah kematian dan kecacatan. Berikut ini label triage dan keterangan tindakan yang harus dilakukan:
1.      Merah       àSegera Ditanggulangi terlebih dahulu
a.       Mengancam Jiwa
b.      Cacat
2.      Kuning     àBoleh Ditangguhkan
a.       Keadaan tidak mengancam Jiwa
b.      Segera ditangani bila yangmengancam Jiwa sudah teratasi
3.      Hijau        àBoleh ditunda & Rawat Jalan
a.       Tidak Membahayakan Jiwa
4.      Hitam       àBoleh Diabaikan & Ditinggalkan
a.       Diurus paling akhir
b.      Sudah tidak ada tanda-tanda vital
c.       Usaha-usaha pertolongan amat sangat kecil keberhasilannya

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. Kebijakan Kemenkes dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (Spgdt) dan Bencana.http://buk.depkes.go.iddiakses tanggal 18 November 2013
Umar, Nazaruddin. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. Departemen Anestesiologi & Reanimasi Fakultas Kedokteran USU RSUP. H. Adam Malik Medan
            . SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)http://pertolonganpertamaonline.blogspot.com diakses tanggal 18 November 2013
















PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai risiko terhadap terjadinya pelbagai bencana alam antara lain Gempa bumi dan letusan gunung berapi karena terletak dalam rangkaian “Ring Of Fire” serta ada empat pusat zona aktif gunung berapi yaitu Zona Sunda, Minahasa, Halmahera, Banda, Risiko terjadinya Tsunami, maupun bencana-bencana jenis lain termasuk Emerging Infectious Disease. Disamping itu, di bidang pelayanan kesehatan, kita juga harus mengakui bahwa sistem jejaring pelayanan di fasilitas kesehatan belum terintegrasi secara optimal yang berakibat masih banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan khususnya di Instalasi Gawat Darurat.
Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpadu antara Fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kasus Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana di wilayah Indonesia.
Sejak tahun 2000 Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) memadukan penanganan gawat darurat mulai dari tingkat pra rumah sakit sampai tingkat rumah sakit dan rujukan antara rumah sakit dengan pendekatan lintas program dan multisektoral. Penanggulangan gawat darurat menekankan respon cepat dan tepat dengan prinsip Time Saving is Life and Limb Saving. Public Safety Care (PSC) sebagai ujung tombak safe community adalah sarana publik/masyarakat yang merupakan perpaduan dari unsur pelayanan ambulans gawat darurat, unsure pengamanan (kepolisian) dan unsur penyelamatan. PSC merupakan penanganan pertama kegawatdaruratan yang membantu memperbaiki pelayanan pra RS untuk menjamin respons cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit yang dituju.
Pelayanan di tingkat Rumah Sakit Pelayanan gawat darurat meliputi suatu system terpadu yang dipersiapkan mulai dari IGD, HCU, ICU dan kamar jenazah serta rujukan antar RS mengingat kemampuan tiap-tiap Rumah Sakit untuk penanganan efektif (pasca gawat darurat) disesuaikan dengan Kelas Rumah Sakit.
Untuk meningkatkan kemampuan para pimpinan RS dalam manajemen penanggulangan gawat darurat dan bencana, Kementerian Kesehatan bersama ikatan profesi dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah mengembangkan pelatihan HOPE (Hospital Preparedness for Emergency and Disaster) yang sampai saat ini telah diikuti oleh 802 manajemen rumah sakit. Dengan pelatihan tersebut maka diharapkan semua pimpinan RS dapat membuat dokumen perencanaan dalam penanggulangan bencana yang biasa disebut Hospital Disaster Plan (Hosdip) baik bencana di dalam rumah sakit (internal disaster) maupun bencana di luar rumah sakit (external disaster).

Makalah Pantangan Makan Durian pada Ibu Hamil



PANTANGAN MAKAN DURIAN PADA IBU HAMIL
Merupakan tugas mata kuliah Ekologi Pangan dan Gizi
Dosen pengampu : Siti Musyarofah, S.KM



Disusun oleh:

1.     Ambar Sulistianingrum   (SK.210.006)
2.     Endang Zaeni Ariyanti    (SK.210.017)
3.     Ifit Chotimah                    (SK.210.020)
4.     Yoni Razak                       (SK.210.046)



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
2012
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Pantangan makan saat hamil masih sering dijumpai pada masyarakat. Hal itu terkadang bersifat positif ataupun negatif. Namun karena informasi tersebut hanya berasal secara turun temurun, sehingga dipercaya oleh masyarakat dan sudah tersugesti sehingga perlu diketahui lebih lanjut kebenaran dari hal tersebut agar terbukti kebenarannya.
Makanan merupakan sumber gizi terpenting sehingga apabila terjadi pengurangan makan akan menyebabkan kita kekurangan gizi yang kita perlukan. Salah satunya adalah pada ibu hamil, yang seharusnya lebih banyak mengkonsumsi makanan bergizi untuk kelangsungan janinnya. Maka dari itu apabila terdapat pantangan makan pada ibu hamil, harus dicari tahu lebih lanjut tentang sebab dan akibatnya.
Dalam makalah ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang adanya pantangan makan durian berlebihan pada ibu hamil karena dipercaya dapat mengalami keguguran.

  1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kita dapat merumuskan beberapa masalah yang perlu dikaji, yaitu:
1.      Kandungan gizi durian
2.      Dampak makan durian berlebih
3.      Hubungan makan durian dengan keguguran

  1. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui kandungan gizi durian
2.      Untuk mengetahui dampak makan durian berlebih
3.      Untuk mengetahui hubungan makan durian dengan keguguran

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kandungan Gizi Durian
Salah satu buah yang sangat digemari oleh banyak orang adalah durian. Selain karena rasanya yang sangat lezat dan aromanya yang harum, ternyata buah durian merupakan salah satu makanan sehat karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Kata orang, durian berbahaya karena dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah. Namun, beruntunglah mereka yang menggemari dan tidak berpantang makan King of Fruits itu. Sebab durian sangatlah bergizi. Buah itu mengandung vitamin B, C, E dan zat besi.
Tidak hanya pada daging buahnya saja, tetapi juga pada kulit dan daunnya. Namun tidak banyak orang mengetahuinya, bahkan kadangkala mereka menganggap durian adalah buah yang dapat menyebabkan penyakit. Pendapat mereka itu tidak sepenuhnya salah, karena makan buah durian dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu kadar kolesterol dalam durian juga cukup tinggi.
Tetapi durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika dimakan tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangan (Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin. Durian juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian.
Fosfor dan zat besi yang terdapat dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak daripada buah pisang. Kandungan gizi tiap 100 gram buah durian adalah 67 gram air, 2,5 gram lemak, 28,3 gram karbohidrat, 1,4 gram serat, 2,5 gram protein, dan menghasilkan energi sebesar kurang lebih 520 kJ.
Banyak kegunaan durian untuk kesehatan. Selain mengandung vitamin-vitamin di atas, kegunaan lain durian adalah:
1.                  Ekstrak kulit dan buah dapat digunakan untuk mengobati bengkak dan penyakit kulit.
2.                  Bertentangan dengan kepercayaan populer, durian justru membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
3.                  Durian juga berfungsi sebagai pembersih darah.
4.                  Durian mengandung banyak asam amino triptofan, yang gunanya untuk mengurangi rasa gelisah, depresi dan mengobati insomnia.
5.                  Makan durian juga menimbulkan rasa bahagia karena buah ini meningkatkan kadar serotonin dalam otak.
6.                  Durian mengandung banyak protein lembut, yang memungkinkan untuk dikonsumsi oleh mereka yang ingin membentuk otot.
7.                  Durian juga adalah afrodisiak kelas wahid.
8.                  Juga direkomendasikan sebagai sumber lemak mentah.
9.                  Dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.
10.              Dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung serat. Selain itu kulit durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan buang air besar.
11.              Menghambat penuaan dini karena mengandung vitamin C sebagai antioksidan.
12.              Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan sifatnya yang panas.
13.              Mengatasi bengkak.
14.              Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
15.              Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium, potasium, dan berbagai vitamin B.
16.              Kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
17.              Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid, tetapi juga bersifat abortif.
18.              Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
19.              Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.
20.              Riboflavin (vitamin B2) dapat membantu mengatasi migrain.
21.              Memelihara kesehatan tiroid karena kandungan tembaganya.
22.              Dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6).
23.              Baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P).
24.              Kulit buah durian dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.
25.              Akar dan air seduhan daun durian dapat sebagai antipiretik.
26.              Akarnya dapat untuk mengobati infeksi pada kuku.
Walau punya banyak fungsi, bukan berarti kita harus mengonsumsi buah ini dalam jumlah yang berlebih. Semua ada takarannya. Wanita hamil dan orang yang menderita hipertensi tidak dianjurkan untuk makan durian.
Sebenarnya mengonsumsi 100 gram durian pun sudah cukup. Sebab, dalam 100 gram itu saja sudah relatif banyak gizi yang kita peroleh. Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.
Tabel 1.1 Nilai nutrisi pada durian per 100 gram
Durian (Durio zibethinus)
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
615 kJ (147 kcal)
27.09 g
3.8 g
5.33 g
1.47 g
65g
19.7 mg (33%)
436 mg (9%)
Hanya bagian yang dapat dimakan, mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds)
Sumber: USDA Nutrient database
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.

B.     Dampak Makan Durian Berlebih
Buah durian mengandung banyak gas, glukosa, kolesterol dan juga sedikit alkohol. Setelah mengonsumsi durian, gas dalam perut dapat menimbulkan kontraksi. Pada pasien dengan kehamilan trimester pertama sebaiknya menahan diri dulu untuk tidak mencicipi buah ini. Karena pada usia kehamilan ini kontraksi yang timbul kemungkinannya lebih besar.
Memakan durian secara berlebihan dapat mengganggu kehamilan. Hal itu pernah terjadi pada seorang pegawai negeri di Provinsi Singburi, Thailand Tewas setelah memakan empat buah durian monthong. Satu durian monthong, salah satu jenis paling populer di Thailand, jika sudah dikupas maka 600 gram daging buah itu (tanpa biji), kadar kalornya dapat mencapai 978. Dengan memakan empat buah durian seukuran itu, maka seseorang akan mendapat tambahan ledakan energi setara 4.000 kalori, atau secara kasar dua kali kebutuhan per hari rata-rata manusia.
Peringatan khususnya ditujukan kepada mereka yang menderita darah tinggi, gangguan jantung dan kencing manis. Bahkan orang-orang yang sehat saja harus hati-hati agar tubuhnya bisa mampu menghabiskan energi yang muncul mendadak dalam jumlah besar. Jadi bila mengkonsumsi durian (apalagi durian monthong) jangan berlebihan.
Gangguan pencernaan bisa terjadi jika durian dikonsumsi bersama dengan minuman beralkohol. Penelitian di University of Tsukuba, Jepang bahkan membuktikan kandungan sulfur pada durian bisa menghambat metabolisme alkohol dan bisa memicu kematian.

C.    Hubungan Makan Durian dengan Keguguran
Secara tradisional memang durian tidak boleh dimakan sewaktu hamil. Durian dipercaya memiliki efek 'panas' yang berbahaya bagi kehamilan. Namun penelitian mengenai efek durian untuk konsumsi wanita hamil belum ada sehingga secara medis belum terbukti bahwa durian tersebut berbahaya bagi wanita hamil.
Buah durian mengandung banyak gas, glukosa, kolesterol dan juga sedikit alkohol. Setelah mengonsumsi durian, gas dalam perut dapat menimbulkan kontraksi. Dampak buruk lainnya, durian dapat menyebabkan terjadinya diabetes karena glukosa yang ada dalam durian. sedangkan kolesterol dan alkohol menimbulkan efek buruk pada jantung.
Sebenarnya tidak ada larangan makanan apa pun untuk wanita yang sedang hamil. Semua makanan boleh dikonsumsi. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar porsinya. Untuk durian satu atau dua biji saja sudah cukup, jangan lebih. Hal ini untuk menghindari efek yang ditimbulkan dari kandungan durian (diabetes dan penyakit jantung).
Pada pasien dengan kehamilan trimester pertama sebaiknya menahan diri dulu untuk tidak mencicipi buah ini. Karena pada usia kehamilan ini kontraksi yang timbul kemungkinannya lebih besar. Namun tidak ada salahnya bila mengkonsumsi tidak berlebihan.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pantangan makan durian saat hamil itu tidak ada dan tidak ada hubungannya dengan keguguran karena hal tersebut secara medis tidak terbukti. Namun tidak ada salahnya apabila pengkonsumsian durian disesuaikan dengan angka kecukupan gizi agar tidak berlebihan, karena konsumsi durian berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan.
B.     Saran
1.      Konsumsi durian harus disesuaikan dengan angka kecukupan gizi per orang.

















DAFTAR PUSTAKA

1.                                    . 2012. Bila Hamil Muda Makan Durian. from http://infoperawatancantikalami.blogspot.com. Diakses tanggal 15 desember 2012
2.                                    . 2011. Rahasia Kandungan Gizi Dibalik Buah. from http://jekethek.blogspot.com//04/. Diakses pada tanggal 17 Desember 2012
3.                                    . 2012. Durian Dimakan Saat Masa Kehamilan. From http://lapar.com/3-larangan-makan-durian/. Diakses tanggal 15 desember 2012