Senin, 31 Juli 2017

Makalah Diabetes Mellitus



MAKALAH
PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Merupakan Tugas Mata Kuliah Dasar Promosi Kesehatan Masyarakat
Dosen pengampu : Kunsianah, S.Pd., M.Kes

 








Disusun oleh:
1.    Anwar Annas                              (SK.210.009)
2.    Atika Hesti Pratiwi                      (SK.210.010)
3.    Bahar Suhartaji                          (SK.210.011)
4.    Endang Zaeni Ariyanti              (SK.210.017)
5.    Yoni Razak                                  (SK.210.047)
6.    Yulia Hardiyanti                          (SK.210.048)



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
2011 / 2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi.
Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal.
Sekitar 7,7 persen masyarakat Indonesia tidak tahu dirinya menderita Diabetes Melitus (DM). Persentase ini setara dengan 11 juta orang. Angka didasarkan data Kementrian Kesehatan 2007. Data itu juga menunjukkan, hanya sekitar 23 persen yang faham dirinya menderita DM. Angka ini setara tiga juta orang. Dari data ini bisa disimpulkan kebanyakan orang tidak faham apa itu diabetes. Selain itu masyarakat juga tidak faham mengenai penyakit diabetes.

1.2.Rumusan Masalah
1.    Pengertian DM
2.    Tanda dan Gejala DM
3.    Jenis-Jenis DM
4.    Konsep Dasar Pengendalian DM
5.    Tujuan Pengendalian DM
6.    Cara Pengendalian DM
1.3.Tujuan Penulisan
Umum :
1.    Tujuan dari pedoman ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyakit DM.
Khusus :
1.    Sebagai pedoman dalam menciptakan pola dan gaya hidup yang sehat
2.    Mencegah penyakit atau komplikasi yang timbul
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
 Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu:



Plasma vena
<110
110 - 199
>200
Darah kapiler
<90
90 - 199
>200
Kadar glukosa darah puasa:



Plasma vena
<110
110 - 125
>126
Darah kapiler
<90
90 - 109
>110

2.2 Tanda dan Gejala DM
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
            Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1)    Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2)    Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3)    Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4)    Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5)    Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6)    Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7)    Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8)    Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9)    Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10) Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Komplikasi Diabetes Melitus
Ada berbagai komplikasi pada penderita diabetes. Mereka akan mengalami beberapa macam kerusakan. Secara garis besar, komplikasi yang terjadi adalah:
1.    Kerusakan pada pembuluh darah kecil
2.    Kerusakan pada mata
3.    Kerusakan pada ginjal
4.    Arteriosclerosis pada pembuluh darah besar atau menebalnya arteri
5.    Kerusakan saraf
Dari garis besar tersebut, penyakit dan gangguan yang mungkin terjadi pada penderita diabetes di antaranya adalah:
1.    Gangguan pada penglihatan
2.    Gangguan pada ginjal
3.    Impotensi
4.    Stroke
5.    Kerusakan jaringan pada kaki
6.    Kerusakan jaringan pada bagian tubuh lainnya
7.    Penyakit jantung

2.3 Jenis-Jenis DM
1.    Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin, dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 biasanya muncul sebelum penderita berumur 30 tahun (banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja). Biasanya pasien membutuhkan insulin eksogenosa dan pengaturan makanan. Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering kencing (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM type ini berat badannya normal atau kurus.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.

2.    Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

3.    Diabetes Melitus Gestasional
            Diabetes ini ditemukan pada ibu yang melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4,5 kg. Ini terjadi ketika seorang perempuan yang telah mengandung mengalami kadar glukosa yang tinggi. Mereka bahkan bisa saja tidak menderita diabetes sebelumnya. Namun, penderitanya memiliki tingkat resiko tinggi yang cukup untuk terkena diabetes militus tipe 2.
            Memang pada dasarnya, perempuan yang sedang mengandung memiliki kadar gula yang tinggi daripada biasanya karena pengaruh hormon. Meskipun begitu, peningkatan ini tidak seharusnya membuat seorang ibu hamil menderita diabetes. Pada trimester ketiga, peningkatan kadar tersebut memang akan meningkatkan resiko mereka terkena diabetes melitus gestasional.
Pada ibu hamil, hormon tertentu yang dibuat diplasenta membantu pergeseran nutrisi dari ibu ke janin.Selain itu, ada hormon lain yang berusaha menjaga ibu agar tidak mengalami kadar gula yang rendah dan bekerja dengan melawan atau menghentikan insulin. Oleh karena itu, pankreas bekerja dengan menghasilkan lebih banyak insulin ( 3 kali dari jumlah normal ) untuk mencegah terjadinya kadar glukosa yang berlebihan dalam tubuh. Jika pankreas tidak sanggup membuat cukup insulin,disinilah terjadi diabetes melitus gestasional.
            Salah satu faktor resiko terkena diabetes melitus gestasional adalah jika memang pernah mengalami kondisi ini pada kehamilan sebelumnya. Faktor resiko lain adalah:
1.    Obesitas pada masa sebelum kehamilan
2.    Terkena pradiabetes
3.    Jika pernah melahirkan bayi yang meninggal
4.    Riwayat keluarga dengan diabetes
5.    Memiliki air ketuban yang berlebihan
6.    Usia diatas 30 tahun
7.    Adanya gula dalam urine
8.    Terkena infeksi pada vagina
Apa yang akan terjadi pada bayi, ibu penderita diabetes melitus gestasional? Bayi akan diperiksa kondisinya. Jika ia kekurangan glukosa dalam darah (hipoglikemia), maka ia akan diberikan tambahan glukosa. Mereka biasanya akan dikirim keruang perawatan untuk melihat dan menjaga kondisinya. Bayi ini bisa terkena penyakit kuning pada kulit (jaundice) dan juga diabetes di kemudian hari.
Ibu yang mengalami penyakit ini biasanya akan sembuh dalam 6 minggu setelah kelahiran. Bagaimanpun, untuk menjaga kesehatan mereka, ada baiknya melakukan diagnosa untuk penyakit diabetes di kemudian hari. Memang, penyakit ini adalah salah satu faktor resiko dari penyakit diabetes melitus tipe 2. Selain itu, untuk mencegah terjadinya penyakit ini lagi pada kehamilan berikutnya, penderita pun diminta untuk untuk berkonsultasi  untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam asupan diet makanan, olahraga dan mungkin juga obat-obatan. Jika mereka bisa mengontrol hal tersebut, mereka bisa saja terhindar dari penyakit diabetes melitus tipe 2 dan juga diabetes melitus gestasional pada kehamilan berikutnya.

2.4 Konsep Dasar Pengendalian Diabetes Mellitus
1.    Harus dapat menormalkan glukosa darah agar bisa mengurangi komplikasi
2.    Kenali tanda dan gejala DM

2.5 Tujuan Pengendalian Diabetes Mellitus
1.    Promotif, berupaya meningkatkan pengetahuan serta kepedulian penderita DM
2.    Preventif, upaya pencegahan penyakit atau komplikasi yang mungkin timbul
3.    Rehabilitas, upaya pemulihan penderita kembali kepada keadaan semula sehingga kualitas hidup dapat ditingkatkan

2.6 Cara Pengendalian DM
1.    Dapatkan Informasi Tentang Penyakit Diabetes
            Diabetes adalah penyakit berbahaya. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, kebutaan bahkan kematian. Langkah pertama yang harus dilakukan setelah terdeteksi diabetes adalah, mencari informasi sebanyak mungkin tentang diabetes, baik dari dokter, keluarga atau teman yang berpengalaman mengendalikan diabetes. Semakin banyak informasi yang didapatkan semakin mudah untuk mengendalikan diabetes.



2.    Dapatkan Perawatan Untuk Penyakit Diabetes
Pengobatan: Pengobatan pada diabetes tergantung pada gejala, komplikasi, tingkat gula darah dan masalah lainnya.
Mengubah Pola Makan: Konsultasikan kepada ahli gizi untuk menentukan makanan apa yang baik untuk mengendalikan gula darah agar tetap sehat dan berenergi sepanjang hari.
Memantau Penyakit Diabetes: Dokter akan mengajarkan cara untuk memonitor gula darah dan menunjukkan apa yang harus dilakukan untuk menghindari meningkatnya gula darah.
3.    Lakukan Pemeriksaan Rutin
Untuk merawat penyakit diabetes, bisa melakukan 3 pemeriksaan berikut ini:
- A1c. Pemeriksaan ini mengukur tingkat gula darah 2-3 bulan terakhir. Tujuannya adalah untuk menjaga A1c agar tetap di angka 7.
- Tekanan Darah. Jika memiliki penyakit diabetes, dapat berada pada risiko terkena tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan kondisi serius lainnya. Untuk memastikan bahwa tekanan darah pada tingkat yang sehat, harus memeriksa tekanan darah Anda 2-4 kali setahun.
- Kolesterol. Memiliki diabetes juga dapat terkena risiko kolesterol tinggi, yang dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Pastikan untuk memeriksa kolesterol setahun sekali.
4.    Kendalikan Penyakit Diabetes
Bisa hidup secara normal sekalipun memiliki diabetes. Tentunya dengan menjaga pola hidup tetap sehat seperti, memeriksakan diri 2-4 kali setahun, diet seimbang, olahraga 3-4 kali seminggu selama 30 menit, menjaga berat badan, memeriksakan gigi 6 bulan sekali dan hentikan kebiasaan merokok.



5.    Cegah Komplikasi Penyakit Diabetes
Diabetes dapat menyebabkan komplikasi pada saraf, gangguan penglihatan, gangguan ginjal, serangan jantung dan stroke. Untuk menghindari komplikasi penyakit diabetes, bisa menjalankan pola makan yang sehat dan olahraga teratur.
6.    Memiliki Gaya Hidup Sehat
Makanan dan kegiatan yang berbeda dapat mempengaruhi tingkat kadar gula darah. Jadi kita harus memiliki pola hidup sehat agar kondisi tubuh kita tidak semakin parah.
1.  Komposisi Makanan
a.     Karbohidrat : 50%-60%, penting untuk pemasukan kalori yang cukup.
b.     Protein : 10%-20%, mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mendorong pertumbuhan.
c.     Lemak : 25%-30%, pemasukan kolesterol < 300 mg/hari, lemak jenuh diganti dengan lemak yang tidak jenuh.
d.     Serat : 25 g/1000 kkal, memperlancar penyerapan gula.
2.  Latihan fisik
Frekuensi 2-3 kali/minggu, intensitas : ringan-sedang, waktu 30-60 menit/latihan, tipe oleh raga : aerobik (jalan, renang, joging, bersepeda)
3.  Obat anti diabetik
a.    OAD : Sulfodnilurea
b.    Obat injeksi insulin






BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Tanda dan gejala diabetes:
1.    Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2.    Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3.    Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4.    Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5.    Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6.    Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7.    Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8.    Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9.    Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
           
            Penyakit Diabetes Melitus muncul dalam tiga bentuk yaitu Tipe 1 ditandai dengan insufisiensi insulin absolut, tipe 2 ditandai dengan resistansi insulin disertai kelainan sekresi insulin berbagai tingkatan, tipe gestasional yaitu pada perempuan yang sedang mengandung memiliki kadar gula yang tinggi daripada biasanya karena pengaruh hormon.
            Pengendalian Diabetes Mellitus dilakukan dengan cara:
1.    Dapatkan Informasi Tentang Penyakit Diabetes
2.    Dapatkan Perawatan Untuk Penyakit Diabetes
3.    Lakukan Pemeriksaan Rutin
4.    Kendalikan Penyakit Diabetes
5.    Cegah Komplikasi Penyakit Diabetes
6.    Memiliki Gaya Hidup Sehat
a.    Komposisi Makanan
b.    Latihan fisik
c.    Obat anti diabetik

3.2.Saran
Waspadai tanda dan gejala ketosasidosis (nafas aseton, dehidrasi, denyut nadi lemah dan cepat) dan koma hiperosmolar (poliuria, haus, keabnormalan, neurologis, pucat) serta kaji tanda neuropati diabetik (mati rasa atau nyeri di tangan dan kaki bawah) agar dapat meminimalkan komplikasi dengan mempertahankan kontrol gula darah dengan rutin.













DAFTAR PUSTAKA

1.    Paramita.2011.Memahami Berbagai Macam Penyakit.Jakarta:Indeks
2.    Vicynthia, Tjahjadi.Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer ”DIABETES”. Semarang:Pustaka Widyamara
5.    http://duniafitnes.com/health/kendalikan-penyakit-diabetes-anda-dengan-5-langkah-ini.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar